Petani Korban Banjir Rusak Pagar Pemkab Tuban di Akhir Tahun 2013



Berita Tuban - Ratusan petani asal Kecamatan Rengel dan Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban yang melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Pemerintah Kabupaten Tuban berlangsung memanas, Selasa (31/12/2013). Mereka sempat merusak pagar kantor Pemkab Tuban saat perwakilan dari mereka melakukan dialog dengan Wakil Bupati di dalam kantor Pemkab Tuban itu.

Emosi ratusan petani yang melakukan aksi unjuk rasa menuntut pembuatan tanggul di sekitar bantaran Bengawan Solo tersebut meletup karena telah menunggu lama di depan kantor Pemkab Tuban. Sedangkan para perwakilan dari perangkat desa yang melakukan aksi tersebut sedang berdialog dengan Wakil Bupati Tuban.

Massa kemudian mulai memanjat pagar kantor Pemkab Tuban itu dengan memasang spanduk yang bertuliskan tuntutan. Selanjutnya sebagian dari petani mendobrak pagar hingga beberapa besi pagar patah.

"Untuk para perwakilan para Pak Kades jangan lama-lama di dalam, kalau terlalu lama biasanya malah tidak ada kesepakatan. Ayo yang di dalam cepat keluar, kalau tidak keluar kami yang akan masuk," teriak salah satu warga yang melakukan orasi.

Setelah mengetahui massa yang mulai memanas, sejumlah petugas kepolisian yang melakukan pengamanan berusaha meredam emosi warga. Selanjutnya, Noor Nahar Husain, selaku Wakil Bupati Tuban keluar dari kantor pemkab bersama dengan para kepala desa untuk menemui warga yang sudah lama menunggu.

Di hadapan ratusan para petani dari 10 desa yang merupakan korban banjir tersebut, Wakil Bupati berjanji akan memenuhi tuntutan para petani untuk pembuatan tanggul. Pihaknya akan segera mendesak Kementerian Pekerja Umum (PU) untuk segera membuat tanggul sepanjang bantaran bengawan solo di dua kecamatan tersebut.

"Kita akan segera meminta Kementerian PU untuk segera membuat tanggul disana. Kita akan memutarkan video parahnya bencana yang terjadi wilayah itu yang telah direkam warga," terang Noor Nahar Husain, wakil Bupati Tuban di hadapan para warga.

Setelah ditemui oleh wakil Bupati dan tuntutannya akan diperhatikan ratusan petani dari 10 desa di Kecamatan Rengel dan Kecamatan Soko langsung membubarkan diri dengan tertib. Dan kembali ke desa mereka masing-masing dengan menunggunakan kendaraan bus dan minibus serta mobil pribadi. [mut/but]

0 komentar:

Posting Komentar