Selasa, 03 Desember 2013 15:48:54
Reporter : M Muthohar
Tuban - Dari tahun ke tahun jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/ Acquires Immunodeficiency Syndrome (HIV/ AIDS) di wilayah Kabupaten Tuban terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini jumlah penderita HIV/AIDS itu bertambah sebanyak 26 orang, Selasa (03/12/2013).
Jumlah 26 orang tersebut merupakan data yang berhasil masuk di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban sejak awal tahun 2013. Dengan penambahan sebanyak 26 penderita itu sekarang ini total penderita HIV/AIDS di wilayah Tuban menjadi 206 jiwa yang berhasil didata oleh Dinas Kesehatan.
"Jumlah 206 penderita tersebut merupakan data sejak tahun 90an. Sedangkan untuk jumlah penderita selalu bertambah setiap tahunnya termasuk pada tahun 2013 ini yang bertambah sebanyak 26 orang," terang Saiful Hadi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.
Jika dibandingkan dengan tahun 2012 jumlah penderita yang masuk dalam data Dinkes Tuban itu terbilang menurun. Pasalnya pada tahun 2012 penderita HIV/AIDS bertambah dari tahun sebelumnya sebanyak 35 orang dan satu korban dinyatakan meninggal dunia.
"Untuk tahun ini kita belum mendapatkan adanya laporan penderita yang meninggal. Kalau tahun 2012 kemarin ada satu penderita yang meninggal dunia," lanjut Saiful Hadi.
Saiful Hadi menjelaskan, bahwa untuk mengetahui jumlah pasti warga yang menderita penyakit mematikan tersebut terbilang sulit. Pasalnya penyakit ini memang tidak menampakan gejala seperti penyakit umumnya, bahkan hingga bertahun-tahun.
"Penyakit ini biasanya akan terdeteksi setelah penderitanya mengalami sakit parah yang sulit disembuhkan. Penyakit ini tidak nampak, penderita bisa nampak sehat tanpa gejala sehingga sulit dideteksi," sambungnya.
Dalam kasus penderita HIV/AIDS tersebut rata-rata yang menderita penyakit tersebut adalah mereka yang gemar melakukan hubungan seks bebas dengan berganti-ganti pasangan. Sehingga jika salah satunya sudah terjangkit maka penularannya akan semakin mudah dengan hubungan intim itu.
"Sekali orang tuanya mengidap HIV maka anaknya juga bisa dengan mudah tertular. Namun penularan tidak melalui cara itu saja, cara lain seperti penggunaan jarum suntik bergantian dengan penderita HIV maupun tranfisi darah dari penderita HIV ke orang yang sehat juga bisa terjadi," pungkasnya.
Dengan banyaknya kasus penderita HIV/AIDS yang terus bertambah tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban telah gencar melakukan kegiatan penyuluhan kepada para remaja, pelajar maupun masyarakat umum tentang bahaya HIV/AIDS dan penularannya. Harapannya dengan penyuluhan itu pertumbuhan jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Tuban dapat ditekan.[mut/ted]
Reporter : M Muthohar
Tuban - Dari tahun ke tahun jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus/ Acquires Immunodeficiency Syndrome (HIV/ AIDS) di wilayah Kabupaten Tuban terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini jumlah penderita HIV/AIDS itu bertambah sebanyak 26 orang, Selasa (03/12/2013).
Jumlah 26 orang tersebut merupakan data yang berhasil masuk di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban sejak awal tahun 2013. Dengan penambahan sebanyak 26 penderita itu sekarang ini total penderita HIV/AIDS di wilayah Tuban menjadi 206 jiwa yang berhasil didata oleh Dinas Kesehatan.
"Jumlah 206 penderita tersebut merupakan data sejak tahun 90an. Sedangkan untuk jumlah penderita selalu bertambah setiap tahunnya termasuk pada tahun 2013 ini yang bertambah sebanyak 26 orang," terang Saiful Hadi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.
Jika dibandingkan dengan tahun 2012 jumlah penderita yang masuk dalam data Dinkes Tuban itu terbilang menurun. Pasalnya pada tahun 2012 penderita HIV/AIDS bertambah dari tahun sebelumnya sebanyak 35 orang dan satu korban dinyatakan meninggal dunia.
"Untuk tahun ini kita belum mendapatkan adanya laporan penderita yang meninggal. Kalau tahun 2012 kemarin ada satu penderita yang meninggal dunia," lanjut Saiful Hadi.
Saiful Hadi menjelaskan, bahwa untuk mengetahui jumlah pasti warga yang menderita penyakit mematikan tersebut terbilang sulit. Pasalnya penyakit ini memang tidak menampakan gejala seperti penyakit umumnya, bahkan hingga bertahun-tahun.
"Penyakit ini biasanya akan terdeteksi setelah penderitanya mengalami sakit parah yang sulit disembuhkan. Penyakit ini tidak nampak, penderita bisa nampak sehat tanpa gejala sehingga sulit dideteksi," sambungnya.
Dalam kasus penderita HIV/AIDS tersebut rata-rata yang menderita penyakit tersebut adalah mereka yang gemar melakukan hubungan seks bebas dengan berganti-ganti pasangan. Sehingga jika salah satunya sudah terjangkit maka penularannya akan semakin mudah dengan hubungan intim itu.
"Sekali orang tuanya mengidap HIV maka anaknya juga bisa dengan mudah tertular. Namun penularan tidak melalui cara itu saja, cara lain seperti penggunaan jarum suntik bergantian dengan penderita HIV maupun tranfisi darah dari penderita HIV ke orang yang sehat juga bisa terjadi," pungkasnya.
Dengan banyaknya kasus penderita HIV/AIDS yang terus bertambah tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban telah gencar melakukan kegiatan penyuluhan kepada para remaja, pelajar maupun masyarakat umum tentang bahaya HIV/AIDS dan penularannya. Harapannya dengan penyuluhan itu pertumbuhan jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Tuban dapat ditekan.[mut/ted]
0 komentar:
Posting Komentar