Senin, 09 Desember 2013 16:17:01
Reporter : M Muthohar
Tuban - Memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh pada hari ini, sejumlah aktifis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa dan teatrikan di bundaran Pantung jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban, Senin (09/12/2013).
Pantuan wartawan, sejumlah aktifis mahasiswa tersebut melakukan aksinya berangkat dari markasnya. Kemudian mereka dengan berjalan kaki hingga sampai Bundaran Patung sambil melakukan orasi mengecam tindakan koruspi yang dilakukan oleh para pejabat di Indonesia.
"Mari kita teriakan tolak korupsi di Indonesia ini, khususnya di wilayah Tuban. Kita mengecam para koruptor yang telah menyengsarakan rakyat demi keuntungan pribadi," teriak, salah satu mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut.
Selain itu, dalam aksinya kali ini para mahasiswa itu melakukan aksi teatrikan yang mengabarkan tentang kesengsaraan rakyat akibat banyaknya pejabat di negara Indonesia ini yang masih banyak melakukan korupsi.
Setelah dari bundaran patung, para mahasiswa tersebut melanjutkan aksinya dengan mendatangi kantor DPRD Tuban. Saat berada di depan halaman kantor DPRD mereka terus melakukan orasi dan terus meminta untuk ditemui oleh perwakilan dari anggota DPRD Tuban.
"Dalam kesempatan kali ini, kita juga meminta kepada DPRD dan juga Pemkab Tuban supaya untuk anggaran APBD Tuban lebih pro rakyat. Kami menilai APBD Tuban tahun 2014 sangat besar, sehingga harus pro terhadap rakyat," terang Misbakhul Lufti, koordinator dalam aksi tersebut.
Menurutnya, pemerintah saat ini lebih condong pada prinsip ide kapitalisme, yakni pemerintah hanya memicu pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya tanpa memikirkan masyarakat miskin. Padahal, tujuan utama peningkatan ekonomi itu untuk kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat miskin.
"Kita lihat saja dengan banyaknya perusahaan yang masuk di Tuban yang mendapat keuntungan hanya orang atau golongan tertentu saja. Hal ini terbukti dengan masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Tuban yang mana tahun 2012 angka kemiskinan mencapai 18,78 persen dari total penduduk di Kabupaten Tuban," lanjut mahasiswa itu setelah melakukan orasi.
Saat melakukan aksinya di gedung DPRD Tuban, meraka para mahasiswa tersebut ditemui oleh salah satu anggota DPRD dari Fraksi PKB. Setelah itu mereka meninggalkan kantor DPRD Tuban dengan tertib dengan pengawalan sejumlah petugas kepolisian.[mut/ted]
Reporter : M Muthohar
Tuban - Memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh pada hari ini, sejumlah aktifis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Tuban melakukan aksi unjuk rasa dan teatrikan di bundaran Pantung jalan Teuku Umar, Kabupaten Tuban, Senin (09/12/2013).
Pantuan wartawan, sejumlah aktifis mahasiswa tersebut melakukan aksinya berangkat dari markasnya. Kemudian mereka dengan berjalan kaki hingga sampai Bundaran Patung sambil melakukan orasi mengecam tindakan koruspi yang dilakukan oleh para pejabat di Indonesia.
"Mari kita teriakan tolak korupsi di Indonesia ini, khususnya di wilayah Tuban. Kita mengecam para koruptor yang telah menyengsarakan rakyat demi keuntungan pribadi," teriak, salah satu mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut.
Selain itu, dalam aksinya kali ini para mahasiswa itu melakukan aksi teatrikan yang mengabarkan tentang kesengsaraan rakyat akibat banyaknya pejabat di negara Indonesia ini yang masih banyak melakukan korupsi.
Setelah dari bundaran patung, para mahasiswa tersebut melanjutkan aksinya dengan mendatangi kantor DPRD Tuban. Saat berada di depan halaman kantor DPRD mereka terus melakukan orasi dan terus meminta untuk ditemui oleh perwakilan dari anggota DPRD Tuban.
"Dalam kesempatan kali ini, kita juga meminta kepada DPRD dan juga Pemkab Tuban supaya untuk anggaran APBD Tuban lebih pro rakyat. Kami menilai APBD Tuban tahun 2014 sangat besar, sehingga harus pro terhadap rakyat," terang Misbakhul Lufti, koordinator dalam aksi tersebut.
Menurutnya, pemerintah saat ini lebih condong pada prinsip ide kapitalisme, yakni pemerintah hanya memicu pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya tanpa memikirkan masyarakat miskin. Padahal, tujuan utama peningkatan ekonomi itu untuk kesejahteraan masyarakat termasuk masyarakat miskin.
"Kita lihat saja dengan banyaknya perusahaan yang masuk di Tuban yang mendapat keuntungan hanya orang atau golongan tertentu saja. Hal ini terbukti dengan masih tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Tuban yang mana tahun 2012 angka kemiskinan mencapai 18,78 persen dari total penduduk di Kabupaten Tuban," lanjut mahasiswa itu setelah melakukan orasi.
Saat melakukan aksinya di gedung DPRD Tuban, meraka para mahasiswa tersebut ditemui oleh salah satu anggota DPRD dari Fraksi PKB. Setelah itu mereka meninggalkan kantor DPRD Tuban dengan tertib dengan pengawalan sejumlah petugas kepolisian.[mut/ted]
0 komentar:
Posting Komentar