Mahasiswa Tuban Demo Tolak Kenaikan Harga BBM



Berita Tuban - Menanggapi isu tentang rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minya (BBM), belasan mahasiswa yang berasal dari Aliansi Pemuda Tuban melakukan aksi unjuk rasa untuk menolak keras kenaikan harga BBM, Selasa (11/11/2014).

Dalam aksinya tersebut, para mahasiswa gabungan tersebut melakukan aksinya dengan berorasi di tengah-tengah Jalur Pantura Kabupaten Tuban. Selain itu mereka juga melakukan aksinya di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban untuk menyampaikan tuntutannya.

Pantuan wartawan di lapangan, belasan aktifis pemuda dari LMND, SRMI, PPR dan juga Permaker melakukan aksinya dengan berjalan kaki dari jalan Sunan Kalijogo, Kota Tuban. Sambil membawa spanduk mereka menuju bundaran patung Letda Sucipto yang ada di jalan Teuku Umar, Kota Tuban.

Saat melakukan long march menuju bundaran patung tersebut mereka secara bergantian melakukan orasi mengecam tindakan pemerintah baru dari Jokowi-JK yang rencananya akan mencabut subsidi BBM. Karena mereka menilai jika harga BBM naik justru akan naik.

"Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM hanyalah sebagai bagian dari upaya liberalisme hilir migas. Maka ini harus ditolak," ujar Zaenal Syafi'i, Koordinator dalam aksi tersebut.

Saat sampai di tengah-tengah jalur Pantura Tuban, para aktifis pemuda gabungan tersebut masih terus melakukan orasi. Bahkan sejumlah kendaraan milik Pertamina pengangkut BBM harus dialihkan untuk menghindari aksi demo di jalur Pantura Tuban itu.

"Tolak kenaikan harga BBM, karena kebijakan ini hanyalah lampu hijau bagi pihak asing untuk meraup keuntungan industri migas nasional. Selain itu kami juga menuntut pencabutan UU Migas nomer 22 tahun 2001 yang berhaluan liberal," lanjut Inal. 

Setelah melakukan orasi di tengah-tengah jalur Pantura Tuban itu mereka melanjutkan aksinya di kantor DPRD Tuban. Setelah bertemu dengan DPRD Tuban mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan ketat puluhan petugas kepolisian Polres Tuban. [mut/but]

0 komentar:

Posting Komentar