Berita Tuban & Bojonegoro - Calon Wakil Presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Hary Tanoesoedibjo menyapa pendukungnya dari Bojonegoro dan Tuban, di Gedung Serbaguna, Bojonegoro.
Hary Tanoesoedibjo yang akrab dipanggil HT itu mengatakan, jika masyarakat Bojonegoro akan sejahtera jika produksi minyak dan gas (Migas) yang ada diwilayah tersebut segera digenjot produksinya.
"Produksi migasnya harus cepat, karena waktu ini penting. Makanya harus diberi perhatian lebih lagi. Yang gas juga harus segera di putuskan pengelolaannya bagaimana. Karena penghasilan terbesar di Kabupaten Bojonegoro hanya dari sumber daya alamnya, sedangkan lainnya kecil," ujarnya, Sabtu (29/03/2014).
Sedangkan dari sektor pertanian, lanjut dia, kini harus mengarah kepada swasembada supaya petani lebih sejahtera. "Bagaimana menyediakan lahan, agar mereka bisa menggarap dan dibantu dengan infrastruktur serta pendanaan, agar lebih produktif dan penghasilannya bisa meningkat. Yang bisa melakukan hanya pemerintah," ungkapnya.
Dalam orasinya didepan para caleg dari Partai Hanura, HT mengungkapkan, jika ia mempunyai kenangan tersendiri dengan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Sebab, ibu kandungnya berasal dari Bangilan, Tuban. Sekitar tahun 1980-an, ia juga mengaku sering ke Bojonegoro bersama ayah kandungnya yang saat itu membuat perumahan Wisma Indah di Bojonegoro.
"Bojonegoro dan Tuban enggak asing lagi bagi saya. Sewaktu kecil, saya sering main ke Bojonegoro," ujar HT saat memulai orasinya.
HT mengatakan, kondisi Bojonegoro tahun 1980 hingga sekarang tidak mengalami banyak perubahan. Kondisi infrastruktur seperti jalan dan jembatan masih jauh dari memadai. Namun, kondisi seperti ini, juga terjadi di 500 kabupaten dan kota di Indonesia. "Itulah mengapa saya bersama pak Wiranto maju sebagai calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hanura. Indonesia perlu perubahan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, Indonesia masih tergolong negara terbelakang. Sehingga ia yakin jika bila Win-HT terpilih dalam pilpres mendatang akan bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dalam waktu 10 tahun. Asumsinya pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata bisa mencapai 8-9% per tahun. "Kalau saat ini pertumbuhan ekonomi pelan sekali," ungkapnya.
Kalau Indonesia menjadi negara maju, kata HT, maka masyarakat kurang mampu akan mendapatkan pendidikan gratis, jaminan kesehatan yang memadai, dan kesejahteraan yang lebih baik. "Saat ini bukannya pemerintah tidak mau membantu masyarakat kurang mampu, tetapi memang karena pemerintah kurang mampu," ujarnya.
Win-HT dan Hanura, kata Hary, mempunyai program ekonomi yang jelas. Win-HT memperjuangkan kesejahteraan petani, nelayan, buruh, dan usaha mikro kecil. Para petani dan nelayan akan didorong lebih produktif dan berdaya. Begitu pula, usaha mikro kecil diupayakan mendapatkan pendanaan lebih mudah dengan bunga ringan. "Dengan begitu, kesenjangan sosial yang saat ini lebar bisa dikurangi," lanjutnya.
HT juga berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya alias tidak golput pada pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Sebab, kata dia, jika golput berarti menyerahkan masa depan bangsa pada orang lain. Ia juga berpesan pada pendukungnya agar tidak salah mencoblos partai Hanura dengan nomor urut sepuluh pada pileg mendatang.
Sementara itu menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Kabupaten Bojonegoro, Muhammad Farhan, calon anggota legislatif (caleg) Hanura dari Bojonegoro dan Tuban siap mengantarkan Hanura menuju kemenangan pada pileg dan pilpres mendatang.
"Caleg Hanura siap membawa perubahan di Indonesia. Kami juga siap mengantar Win-HT menjadi calon presiden dan wakil presiden 2014-2019," ujar Muhammad Farhan yang juga caleg DPR RI dari daerah Tuban dan Bojonegoro tersebut. [uuk/ted]
Hary Tanoesoedibjo yang akrab dipanggil HT itu mengatakan, jika masyarakat Bojonegoro akan sejahtera jika produksi minyak dan gas (Migas) yang ada diwilayah tersebut segera digenjot produksinya.
"Produksi migasnya harus cepat, karena waktu ini penting. Makanya harus diberi perhatian lebih lagi. Yang gas juga harus segera di putuskan pengelolaannya bagaimana. Karena penghasilan terbesar di Kabupaten Bojonegoro hanya dari sumber daya alamnya, sedangkan lainnya kecil," ujarnya, Sabtu (29/03/2014).
Sedangkan dari sektor pertanian, lanjut dia, kini harus mengarah kepada swasembada supaya petani lebih sejahtera. "Bagaimana menyediakan lahan, agar mereka bisa menggarap dan dibantu dengan infrastruktur serta pendanaan, agar lebih produktif dan penghasilannya bisa meningkat. Yang bisa melakukan hanya pemerintah," ungkapnya.
Dalam orasinya didepan para caleg dari Partai Hanura, HT mengungkapkan, jika ia mempunyai kenangan tersendiri dengan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban. Sebab, ibu kandungnya berasal dari Bangilan, Tuban. Sekitar tahun 1980-an, ia juga mengaku sering ke Bojonegoro bersama ayah kandungnya yang saat itu membuat perumahan Wisma Indah di Bojonegoro.
"Bojonegoro dan Tuban enggak asing lagi bagi saya. Sewaktu kecil, saya sering main ke Bojonegoro," ujar HT saat memulai orasinya.
HT mengatakan, kondisi Bojonegoro tahun 1980 hingga sekarang tidak mengalami banyak perubahan. Kondisi infrastruktur seperti jalan dan jembatan masih jauh dari memadai. Namun, kondisi seperti ini, juga terjadi di 500 kabupaten dan kota di Indonesia. "Itulah mengapa saya bersama pak Wiranto maju sebagai calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hanura. Indonesia perlu perubahan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, Indonesia masih tergolong negara terbelakang. Sehingga ia yakin jika bila Win-HT terpilih dalam pilpres mendatang akan bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara maju dalam waktu 10 tahun. Asumsinya pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata bisa mencapai 8-9% per tahun. "Kalau saat ini pertumbuhan ekonomi pelan sekali," ungkapnya.
Kalau Indonesia menjadi negara maju, kata HT, maka masyarakat kurang mampu akan mendapatkan pendidikan gratis, jaminan kesehatan yang memadai, dan kesejahteraan yang lebih baik. "Saat ini bukannya pemerintah tidak mau membantu masyarakat kurang mampu, tetapi memang karena pemerintah kurang mampu," ujarnya.
Win-HT dan Hanura, kata Hary, mempunyai program ekonomi yang jelas. Win-HT memperjuangkan kesejahteraan petani, nelayan, buruh, dan usaha mikro kecil. Para petani dan nelayan akan didorong lebih produktif dan berdaya. Begitu pula, usaha mikro kecil diupayakan mendapatkan pendanaan lebih mudah dengan bunga ringan. "Dengan begitu, kesenjangan sosial yang saat ini lebar bisa dikurangi," lanjutnya.
HT juga berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya alias tidak golput pada pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Sebab, kata dia, jika golput berarti menyerahkan masa depan bangsa pada orang lain. Ia juga berpesan pada pendukungnya agar tidak salah mencoblos partai Hanura dengan nomor urut sepuluh pada pileg mendatang.
Sementara itu menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Kabupaten Bojonegoro, Muhammad Farhan, calon anggota legislatif (caleg) Hanura dari Bojonegoro dan Tuban siap mengantarkan Hanura menuju kemenangan pada pileg dan pilpres mendatang.
"Caleg Hanura siap membawa perubahan di Indonesia. Kami juga siap mengantar Win-HT menjadi calon presiden dan wakil presiden 2014-2019," ujar Muhammad Farhan yang juga caleg DPR RI dari daerah Tuban dan Bojonegoro tersebut. [uuk/ted]
0 komentar:
Posting Komentar