PWI Tuban Kunjungi Balita Gizi Buruk Tuban


Berita Tuban - Setelah diberitakan oleh sejumlah media, Abdul Malik, balita tiga tahun asal Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban yang menjalani perawatan di rumah sakit lantaran menderita gizi buruk, kini sudah mulai dapat perhatian dari berbagai kalangan.

Sejumlah kalangan komunitas masyarakat yang ada di Tuban mulai memberikan satunan terhadap balita yang kini sedang di rawat di RSUD Dr R Koesma Tuban itu. Termasuk dari komunitas wartawan yang tergabung dalam Ronggolawe Press Solidarity (RPS) dan komuntas sosial media Apa Kabar Tuban (AKT) turut berbagi untuk balita itu.

"Ini merupakan bentuk kepedualin dan rasa empati dari kami komunitas wartawan di Tuban yang bisa kami lakukan. Semoga bentuk simpati ini bisa bermanfaat bagi keluarga balita yang menderita gizi buruk ini," terang Khoirul Huda, Ketua Ronggolawe Press Solidarity, komunitas wartawan yang bertugas di wilayah Tuban.

Hingga hari ini, kondisi balita berusia tiga tahun yang hanya memiliki berat badan 8,2 kilogram tersebut masih berada di di ruang perawatan Melati III A rumah sakit umum Tuban. Setelah mendapatkan perawatan selama beberapa hari terakhir ini kondisi kesehatan Abdul Malik sudah semakin membaik.

"Setelah menjalani perawatan dengan terapi yang sudah kita lakukan, kondisi Balita ini sudah ada kemajuan perkembangan kesehatannya," terang Mundriati Utami, selaku Kepala Bidang (Kabid) Perawatan RSUD Dr R Koesma Tuban. 

Adapun tim medis dari rumah sakit sendiri mengaku masih terus melakukan penanganan secara intensif untuk penyembuhan dan pemulihan kondisi tubuh balita yang telah ditinggalkan ayahnya tersebut. Lantaran nafsu makan dari balita itu yang sulit, pihak rumah sakit terus memberikan asupan nutrisi untuk pemulihan kondisi tubunhnya.

Sementara itu, ditengah-tengah kehidupan orang tuanya yang serba kekurangan untuk kebutuhan makan sehari-hari,  Abdul Malik (3), asal Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban menderita gizi buruk. 

Akhirnya balita tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit sejak 24 April lalu setelah kondisinya semakin parah dan diketahui oleh sejumlah tetangganya. Awalnya, Marpi (34), ibu balita itu yang tidak punya penghasilan apa takut untuk membawa anaknya berobat lantaran tidak mempunyai biaya.(mut)

0 komentar:

Posting Komentar