Harga Pupuk Urea Naik di Tuban

Foto Ilustrasi

Berita Tuban - Akibat minimnya pasokan untuk jenis Pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Tuban, sejumlah petani yang ada di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban tersebut merasa sangat resah.

Pasalnya dengan tidak adanya pasokan pupuk bersubsidi tersebut mengakibatkan kelangkaan. Sehingga petani kesulitan untuk mencari pupuk, selain itu harga pupuk itu juga mengalami kenaikan diatas harga eceran tertinggi (HET).

"Sudah sekitar dua minggu ini mas kita sulit cari pupuk, kios-kios yang ada itu tidak punya stok, padahal ini waktunya mupuk. Kalau adapun harganya pasti mahal dari pada biasanya," ujar Suma'in, petani asal Desa Jetak, Kecamatan Montong, Tuban, Jumat (04/04/2014).

Menurutnya, saat ini harga pupuk bersubsidi jenis Urea harganya sudah mencapai Rp 160 ribu per saknya, sedangkan sesuai dengan harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah pupuk tersebut hanya Rp 90 ribu untuk setiap saknya.

"Kalau untuk Phonska ini masih stabil, antara Rp 115 ribu sampai Rp 120 ribu per saknya. Yang paling mahal sekarang ini Urea, jadinya kita ya susah," lanjut petani Jagung tersebut.

Dengan kondisi langkanya pupuk Subsidi membuat para petani merasa sangat resah dan takut jika gagal panen. Pasalnya selama musim tanam kedua kalinya ini, keberadaan pupuk sering mengalami kelangkaan, sehingga membuat para petani tidak bisa secara maksimal untuk merawat tanamannya.

"Sebenarnya sudah waktunya untuk mupuk, tapi berhubung saya belum dapat juga ya terpaksa belum bisa saya pupuk. Kalau ada pupuk datang itu pasti langsung habis," keluh Tarmu, warga Kecamatan Merakurak, Tuban.

Sementara itu dari informasi yang dihimpun wartawan,  selama sekitar dua minggu ini kelangkaan pupuk subsidi jenis Urea dan Phonska tersebut terjadi di tiga kecamatan. Yakni mulai Kecamatan Montong, Kecamatan Merakurak dan juga Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.[mut/but]

0 komentar:

Posting Komentar