 |
| Foto Ilustrasi |
Berita Tuban - Meski telah dinyatakan lulus dari hasil Ujian Nasional (Unas), satu pelajar SMK yang tertangkap mencuri di rumah kiai dan saat ini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban tidak diluluskan oleh pihak sekolah.
Pelajar berinisial DH (18), yang merupakan pelajar SMK TJP Tuban itu dinyatakan tidak lulus oleh pihak sekolah karena tidak mengikuti ujian kompetensi yang dilakukan sekolah saat DH sudah berada mendekam di sel tahanan setelah tertangkap mencuri.
DH pelajar kelas tiga SMK tersebut sebelumnya telah mengikuti proses Ujian Nasional (Unas) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tuban bersama dengan dua pelajar lainnya. Hasil nilai Unas yang diperoleh pelajar yang terlibat kriminal itu dinyatakan lulus.
Tetapi untuk masalah penilaian kelulusan bagi para pelajar tidak hanya ditentukan oleh hasil nilai Unas saja. Melainkan pihak sekolah juga berhak menentukan penilaian untuk para siswanya mulai dari Akhlaq dan nilai raport dari masing-masing siswa.
"Berdasarkan hasil rapat pleno yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus. Karena tidak mengikuti ujian kompetensi," terang Abdul Wahib, Kepala Sekolah (Kepsek) SMK TJP Kabupaten Tuban, Selasa (20/05/2014).
Sementara itu, untuk KN pelajar SMKN Jatirogo, Tuban yang juga mengikuti Unas di Lapas dinyatakan lulus oleh pihak sekolah. Berdasarkan rapat pleno yang dilakukan oleh para guru, KN yang terlibat kasus kenakalan remaja itu dinyatakan lulus lantaran pada dasarkan akhlaq dari pelajar itu tergolong baik.
"Selama di sekolah siswa kami berakhlaq baik, sedangkan untuk nilai juga bagus. Sehingga rapat pleno yang bersangkutan dinyatakan lulus," jelas Mudiono, selaku Kepala Sekolah SMKN Jatirogo, Tuban.
Dengan tidak diluluskannya DH, salah satu pelajar SMK TJP tersebut jumlah pelajar yang tidak lulus sekolah pada tahun 2014 ini ada sembilan pelajar. Yang mana depalan siswa tidak lulus dalam Ujian Nasional, sedangkan untuk satu siswa lulus Unas tapi tidak diluluskan oleh pihak sekolah. [mut/but]
0 komentar:
Posting Komentar