Solar Naik Nelayan Tuban Tercekik


Berita Tuban - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis solar bersubsidi, membuat para nelayan di wilayah Kabupaten Tuban menjerit. Pasalnya, kenaikan BBM tersebut dirasa sangat memberatkan bagi nelayan, Minggu (23/11/2014).

Hal tersebut sebagaimana dirasakan oleh para nelayan yang berada di wilayah pesisir Tuban. Mereka mengaku jika kenaikan harga solar sebesar Rp 2.000 per liter tersebut menambah beban pengeluaran bagi para nelayan yang akan melaut.

"Selama ini pendapatan kita sudah mepet terus harga solar ikut naik lagi. Kadang kita melaut juga kurang mendapatkan tangkapan ikan," keluh Warno (50), seorang nelayan asal Desa Palang, Kecamatan Palang, Tuban.

Para nelayan yang ada di kawasan pesisir Kecamatan Palang, Tuban itu biasanya membutuhkan sekitar 20 liter solar dalam sekali berangkat untuk mencari ikan. Dengan kenaikan harga BBM sejak beberapa hari kemarin, mereka harus menanggung biaya lebih tinggi untuk beli solar.

"Kalau tangkapan banyak kita masih bisa untung, tapi kalau sepi tangkapan lain lagi kita bisa rugi," lanjutnya.

Meski harga BBM naik para nelayan mengaku harga tangkapan ikan tidak bisa untuk ikut naik. Pasalnya, kalau harga ikan ikut dinaikkan justru para warga masyarakat akan cenderung beralih untuk tidak membeli ikan segar hasil tangkapan para nelayan.

"Kalau harga ikan ikut naik justru tidak ada yang beli ikan, Mas. Bahkan sekarang ini harga ikan justru turun dari pada sebelum kenaikan solar kemarin," ungkap Ahmad, nelayan lainnya.

Sementara itu, akibat kenaikan harga BBM dan juga turunnya harga ikan membuat sejumlah nelayan di pesisir pantai utara Tuban itu memilih berhenti melaut. Mereka mengaku baru akan kembali melaut setelah harga ikan naik dan kembali normal.[air/mut]

0 komentar:

Posting Komentar