Electric Solar Bus Buatan ITS


Surabaya - Hadirnya Bus Listrik buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember disambut positif oleh Ir Tri Risma Harini MT, Wali Kota Surabaya. 

Pasalnya, Bus Listrik ITS dinilai mendukung Surabaya sebagai kota metropolitan berwawasan lingkungan. Hal tersebut diungkapakannya pada acara peresmian Bus Listrik ITS dalam Surabaya Car-Free-Day , Minggu (11/23). 

''Eco-City di Surabaya sudah terealisasi dengan adanya bus listrik, terimakasih ITS,'' ungkap Risma. 
Betapa tidak, adanya bus listrik tersebut memang menjadi jawaban atas berbagai polemik krisis bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. 
Bahkan, Risma mengungkapkan kehadiran bus ini telah memperjelas gambarannya terhadap Surabaya sebagai Eco-City.

Saat ditanya mengenai rencana menjadikan mobil listrik ITS sebagai transportasi massal di Surabaya, Risma menjawab dengan ekspresi wajah optimis. ''Terutama untuk mobil pribadi. Kalau bus listrik ini bisa dikembangkan, berarti mobil pribadi juga bisa dikembangkan,'' ujar Risma.

Menanggapi hal tersebut, Dr Muhammad Nur Yuniarto menerangkan dibutuhkan tahap penyempurnaan lebih lanjut terhadap mobil tersebut. Ketua Tim Penelitian Mobil Listrik ITS ini mengaku berbagai uji kelayakan dan uji coba jalan juga sudah dilakukan. 
Bahkan rencananya, bus hasil kerjasama antara ITS dengan PT Telkomsel tersebut akan resmi beroperasi sebagai bus kampus setelah diuji coba untuk rute pertamanya, Minggu (30/11).

Lebih lanjut, Nur menjelaskan dengan ukuran 2,1 kali 6 meter, bus tersebut mampu menampung sebanyak 26 penumpang. Selain itu, adanya sumber tenaga tambahan berupa panel surya yang berada di atap bus juga menambah kesan canggih bus yang menelan dana Rp 1,5 milyar itu.

Pihaknya juga optimis panel surya tersebut nantinya akan menyuplai energi sebesar 20 persen dan sisanya disuplai oleh baterai. Pun demikian, bus tersebut telah mampu menempuh jarak sejauh 160 kilometer setelah diisi penuh selama delapan sampai sepuluh jam. ''Tak hanya itu, dalam jangka waktu satu tahun ke depan kami juga akan membangun stasiun pengisinya,'' papar Nur.

0 komentar:

Posting Komentar