Desa Kapu Tuban Banjir


Berita Tuban - Akibat lahan pertanian diterjang banjir bandang, puluhan hektare tanaman padi yang berada di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban dilakukan panen paksa oleh para petani, Selasa (03/03/2015).

Panen dini tersebut terpaksa dilakukan oleh para petani di desa tersebut lantaran tanaman padi yang ada di kawasan tersebut banyak yang roboh akibat diterjang banjir bandang. Sehingga jika tidak dipanen, tanaman padi tersebut justru semakin rusak.

Pantauan wartawan, sejumlah petani yang ada di desa tersebut melakukan panen tanaman padi miliknya. Ada puluhan hektare tanaman padi yang sudah dipanen mesti seharusnya masih kurang sekitar 10 hari lagi.

"Beberapa hari ini sudah dua kali kebanjiran, banyak tanaman yang terendam air dan juga lumpur," ujar Ranti (43), petani asal Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

Menurutnya, setelah banjir surut tanam padi yang sudah mulai menguning tersebut banyak yang roboh akibat diterjang banjir bandang. Sedangkan sebagian tanaman yang kurang sepuluh hari panen itu tertimbun lumpur yang terbawa saat banjir.

"Kalau tidak dipanen itu sudah pasti membusuk. Jadinya terpaksa kita panen lebih awal," lanjutnya Ahmad, petani lain yang ada di desa tersebut.

Dengan melakukan panen dini, para petani mengaku mengalami penurunan dari segi hasil maupun kualitas tanaman padi tersebut. Pasalnya banyak tanaman yang sudah dalam keadaan membusuk lantaran terendam air banjir bercampur lumpur.

"Kalau itungannya ya rugi, soalnya kualitasnya tidak sebagus panen dengan usia normal. Sebagian ini masih ada yang hijau, karena masih usia delapan puluh hari," sambungnya.

Sementara itu, selain di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban sejumlah petani yang ada di Desa Sumurgung, Kecamatan Kota Tuban juga terpaksa melakukan panen dini. Lahan pertanian warga itu terendam banjir bandang akibat jebolnya tanggul sungai Jambon yang melewati desa itu. [mut/but]

0 komentar:

Posting Komentar